Berlaku Bijak Setelah Membaca Dengan Mengirimkan Komentar

Selasa, 27 September 2011

8 Kode Etik Para Ksatria Samurai yang Patut Dicontoh

1. Gi (義 – Integritas) / Menjaga Kejujuran. 


"Seorang ksatria harus paham betul tentang yang benar dan yang salah, dan berusaha keras melakukan yang benar dan menghindari yang salah. Dengan cara itulah bushido biasa hidup."

Seorang Samurai senantiasa mempertahankan etika, moralitas, dan kebenaran. Integritas merupakan nilai Bushido yang paling utama. Kata integritas mengandung arti jujur dan utuh.

Keutuhan yang dimaksud adalah keutuhan dari seluruh aspek kehidupan, terutama antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Nilai ini sangat dijunjung tinggi dalam falsafah bushido, dan merupakan dasar bagi insan manusia untuk lebih mengerti tentang moral dan etika.



2. Yū (勇 – Keberanian) / Berani dalam menghadapi kesulitan. 


"Pastikan kau menempa diri dengan latihan seribu hari, dan mengasah diri dengan latihan selama ribuan hari". (Miyamoto Musashi)

Keberanian merupakan sebuah karakter dan sikap untuk bertahan demi prinsip kebenaran yang dipercayai meski mendapat berbagai tekanan dan kesulitan.

Keberanian juga merupakan ciri para samurai, mereka siap dengan risiko apapun termasuk mempertaruhkan nyawa demi memperjuangkan keyakinan.

Keberanian mereka tercermin dalam prinsipnya yang menganggap hidupnya tidak lebih berharga dari sebuah bulu. Namun demikian, keberanian samurai tidak membabibuta, melainkan dilandasi latihan yang keras dan penuh disiplin.



3. Jin (仁 – Kemurahan hati) / Memiliki sifat kasih sayang.


"Jadilah yang pertama dalam memaafkan."(Toyotomi Hideyoshi)

Bushido memiliki aspek keseimbangan antara maskulin (yin) dan feminin (yang). Jin mewakili sifat feminin yaitu mencintai. Meski berlatih ilmu pedang dan strategi berperang, para samurai harus memiliki sifat mencintai sesama, kasih sayang, dan peduli.

Kasih sayang dan kepedulian tidak hanya ditujukan pada atasan dan pimpinan namun pada kemanusiaan.

Sikap ini harus tetap ditunjukan baik di siang hari yang terang benderang, maupun di kegelapan malam. Kemurahan hati juga ditunjukkan dalam hal memaafkan.



4. Rei (礼 – Menghormati)  / Hormat kepada orang lain.


"Apakah kau sedang berjalan, berdiri diam, sedang duduk, atau sedang bersandar, di dalam perilaku dan sikapmu lah kau membawa diri dengan cara yang benar-benar mencerminkan prajurit sejati. (Kode Etik Samurai)

Seorang Samurai tidak pernah bersikap kasar dan ceroboh, namun senantiasa menggunakan kode etiknya secara sempurna sepanjang waktu.

Sikap santun dan hormat tidak saja ditujukan pada pimpinan dan orang tua, namun kepada tamu atau siap pun yang ditemui. Sikap santun meliputi cara duduk, berbicara, bahkan dalam memperlakukan benda ataupun senjata.



5. Makoto atau (信 – Shin Kejujuran) dan tulus-ikhlas / Bersikap Tulus dan Ikhlas. 


"Samurai mengatakan apa yang mereka maksudkan, dan melakukan apa yang mereka katakan. Mereka membuat janji dan berani menepatinya." (Toyotomi Hideyoshi)
"Perkataan seorang samurai lebih kuat daripada besi." (Kode Etik Samurai)

Seorang Samurai senantiasa bersikap Jujur dan Tulus mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran.

Para ksatria harus menjaga ucapannya dan selalu waspada tidak menggunjing, bahkan saat melihat atau mendengar hal-hal buruk tentang kolega.



6. Meiyo (名誉 – Kehormatan) / Menjaga kehormatan diri. 


"Jika kau di depan publik, meski tidak bertugas, kau tidak boleh sembarangan bersantai. Lebih baik kau membaca, berlatih kaligrafi, mengkaji sejarah, atau tatakrama keprajuritan." (Kode Etik Samurai)

Bagi samurai cara menjaga kehormatan adalah dengan menjalankan kode bushido secara konsisten sepanjang waktu dan tidak menggunakan jalan pintas yang melanggar moralitas.

Seorang samurai memiliki harga diri yang tinggi, yang mereka jaga dengan cara perilaku terhormat. Salah satu cara mereka menjaga kehormatan adalah tidak menyia-nyiakan waktu dan menghindari perilaku yang tidak berguna.



7. Chūgo (忠義 – Loyal) / Menjaga Kesetiaan kepada satu pimpinan dan guru.


"Seorang ksatria mempersembahkan seluruh hidupnya untuk melakukan pelayanan tugas." (Kode Etik Samurai)

Kesetiaan ditunjukkan dengan dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas. Kesetiaan seorang ksatria tidak saja saat pimpinannya dalam keadaan sukses dan berkembang.

Bahkan dalam keadaaan sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, pimpinan mengalami banyak beban permasalahan, seorang ksatria tetap setia pada pimpinannya dan tidak meninggalkannya. Puncak kehormatan seorang samurai adalah mati dalam menjalankan tugas dan perjuangan.



8. Tei (悌 – Menghormati Orang Tua)  / Menghormati orang tua dan rendah hati. 


"Tak peduli seberapa banyak kau menanamkan loyalitas dan kewajiban keluarga di dalam hati, tanpa prilaku baik untuk mengekspresikan rasa hormat dan peduli pada pimpinan dan orang tua, maka kau tak bisa dikatakan sudah menghargai cara hidup samurai. (Kode Samurai)."

Samurai sangat menghormati dan peduli pada orang yang lebih tua baik orang tua sendiri, pimpinan, maupun para leluhurnya.

Mereka harus memahami silsilah keluarga juga asal-usulnya. Mereka fokus melayani dan tidak memikirkan jiwa dan raganya pribadi.

Sumber :
korem-023ks.mil.id



Minggu, 18 September 2011

I And MBEC (part 1), Home

LULUS. Setelah hari2 yang melelahkan dan diakhiri dengan 2 hari penentuan, akhirnya MuBes (Musyawarah Besar) UKM MBEC selesai dengan tertib meski masih banyak kekurangan. Gue sebagai ketua acara cukup lega, cukup puas, cukup sedih juga. Lega karena akhirnya acara bisa berjalan juga meski banyak banget rintangan, sempet tertunda juga, tapi akhirnya berjalan dengan lancar. Puas karena sampe hari terakhir gue tetep jadi ketua acara, ga kena reshuffle atas kinerja gue yang berantakan, thank banget buat temen2 panitia yang udah men-support gue habis2an meskipun akhirnya badan kita pada remuk, mata ngantuk sampe bibir pecah2, kalian tetep bantu gue sampe acara selesai. Tapi gue juga sedih, dengan berakhirnya acara, berakhir juga masa bakti gue di MBEC, setelah 3 tahun yang penuh dengan canda tawa, keceriaan, suka dan duka yang gue lewatin bareng temen2 gue di MBEC, penuh special memories. Banyak pengalaman yang gue dapet dari event2 yang udah dilalui, dari LTP, Visiting Tourist sampe English Event juga acara2 lainnya yang ga bisa disebutin satu2.

Ga seperti lulus kuliah yang selalu dinanti2, lulus dari MBEC is the hardest part in my life. Semua terasa begitu cepat, sangat cepat, semua kenangan2 indah berharap bisa terulang kembali. Di MBEC gue bisa nemuin sahabat seperti keluarga, bahkan mungkin lebih baik dari keluarga. Gue merasa diakui di sana, merasa ada, merasa nyaman, tempat berbagi suka maupun duka. Mereka tak membiarkan sahabatnya terjatuh, selalu menghibur, selalu memberi support, memberi nasehat saat gue terjatuh dan terjatuh. Tangan mereka senantiasa menarik gue kembali ke atas. Kalian adalah bagian terindah dalam hidup gue. Ga pernah berfikir ketika nanti kita udah hidup masing2, udah pada sibuk dengan pekerjaan dan keluarga masing2, apakah masih bisa berkumpul kembali sebagai satu keluarga yang utuh.

Gue pengen kalian selalu ingat, MBEC adalah rumah kita, bersama2 kita bangun MBEC, merenovasi MBEC kita agar setiap orang melihat MBEC dengan kedua matanya, berharap apa yang telah kita perjuangkan dapat diakui dan diterima oleh mereka. Kita ingin MBEC semakin baik dan semakin baik lagi dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun. Meski dalam perjalannya tak selalu indah, ketika satu persatu mulai meninggalkan kita, meninggalkan keluarga ini tanpa alasan, ketika ada kata yang menyakitkan hati dan tak bisa diterima, mencoba meninggalkan segala kenangan dan kesan mendalam. Atau mungkin mereka yang dihadapi dengan pilihan sulit, harus meninggalkan MBEC demi kuliah atau hal lainnya. Bagaimanapun kepergian kalian ga akan bisa menghapus satupun kenangan yang pernah terjadi, ga akan pernah bisa memutuskan hubungan yang telah terjalin. Karena kita adalah SAHABAT.

Buat semua sahabat2 MBEC, terima kasih banyak buat kalian yang udah menerima gue, menjadi bagian terindah dalam hidup gue. I 'LL ALWAYS LOVE YOU.....


We Are Together

NB: Thanks alot buat yang udah "mandiin" gue malem2 di air mancur kampuz. Semriwing... Sampe rumah gatel-gatel.. :(

Minggu, 11 September 2011

Curhatan Jelang Midnight, Dari Cuaca Sampai Tragedi Piala Patah

Huaaa.... Lelah, letih, lesu, pegel plus mual2. Hadeehh...
Akhir2 ini hari2 terasa begitu melelahkan dan me(lebay)kan. Mungkin pengaruh cuaca super duper extrim panasnya di kota Jakarta yang katanye terpadat nomor enam di dunia. Gimana yang nomor satu yah? Wahai siapa saja, TOLONG PUNGUT DAN BAWA GUE REFRESHING KEMANE AJE. Jenuh beudh rasanya.
Apalagi setelah 3 hari yang lalu nyokap berangkat lagi ke Singapore, meninggalkan ketiga jagoannya buat mencari sesuap nasi dan segenggam berlian. Dimulailah kembali episode sebulan kedepan berjuang hidup menjadi orang tua bagi Nufas(adik pertama) n Kautsar(adik kedua) sekaligus manager keuangan dan koki (meskipun cuma bisa masak nasi dan air) dirumah sampai sang mama kembali ke tanah air tercinta ini. Mari Budayakan IRIT (irit air dan pipis juga, coz di daerah lain sedang kekeringan akibat kemarau panjang). Kenapa yah keberangkatan nyokap kali ini terasa lebih berat, mungkin sebelumnya gue sambil kerja, jadi keuangan ga terlalu jadi kendala, dan mungkin juga sebelumnya masih ada tukang masak yang nganter makanan tiap siang, sedangkan saat ini, sekarang ini, dan sampai detik ini, gue masih mencoba menikmati masa2 pegangguran gue. meskipun kelamaan nganggur ga enak juga.

Baiklah, cerita gue hari ini lagi2 tentang scrabble. Seharian abis latih tanding atau sparring  scrabble di Binus. Hasil hari ini bisa dibilang jauh dari kata memuaskan. Setelah 2 minggu tanpa scrabble, data2 word list atau vocabulary di otak gue mulai pada nge-blank. bahkan koleksi 3 huruf mulai lupa2 inget (banyakan lupa daripada ingetnya). Mungkin juga pengaruh demam PES 2011 yang terinstall di laptop sehingga harus berbagi hati antara scrabble dan PES. Biasanya begadang ngari lawan di ISC.ro, sekarang mulai begadang adu ilmu pencet2 dual stik dan puter2 analog maen master sampe larut malam. Tentu aja INTER MILAN adalah tim yang jadi pilihan gue.

Oke, balik lagi ke sparring scrabble hari ini, maen 6X, menang 3X dan kalah 3X. Sang jawara PIOM 2011 dan 2nd Runner UP Scrabble Competition E-Com 2011 di Binus Internasional bersama Eko Tama Putra Saratian harus puas ada di posisi 12 dari 20 orang yang beradu taktik dan strategi di ajang pemanasan tersebut.  Spesial thanks alot buat GM Hyendi Gumilang yang udah ngebantai gue dengan margin 317. Katanya sahabat. Huhu. Suatu saat gue akan membalas kekalahan tadi. Keluar tanduk.

Tadi juga abis bluetooth foto2 di E-Com 2011 bersama piala yang patah oleh tangan berdosa entah siapa namanya dari hape si Tama, dan inilah beberapa hasilnya...

Great Moment in August 
4 Jagoan Scrabble MBEC 
Duet Piala Patah
Semoga MBEC semakin maju dan berprestasi lagi. Amin...

PIALA PATAH bukan hanya karena kelalaian, tetapi juga karena kurangnya pengawasan.
WASPADALAH... WASPADALAH...!!!

NB: Bagi pembaca yang pengen download kamus Zyzzyva 2.1.5 silahkan klik disini . Denger2 akan dipake di tahun 2012 nanti. Denger2 loh... (Nyang 3 hurup aja belom apal, ni udah nambah lagi.. T__T )

Senin, 05 September 2011

Ocean Park BSD Serpong Jadi Pelipur Lara

Kemarin pagi cuaca sangat panas, jadi males mau kemana2, apalagi setelah rencana ke pulau Tidung kepulauan Seribu gagal terlaksana. Padahal udah survey buat akomodasinya. Yah, manusia cuma bisa berencana, lagi2 takdir yang menentukan. Hadeehh..

Untuk membayar kekecewaan, sebagai pelipur lara akhirnya Ocean Park di BSD Serpong Tangerang jadi pilihan melepas akhir liburan yang sepi2 aja ini. Rencana jam 8.00 pagi, gue dateng ke rumah om jam 9.00 pagi, ketok2 pintu keluarga om baru bangun tidur, jadinya ngaret nunggu om mandi nonton DVD Bernard Bear dulu. Terpesona dengan DVD, mata jadi ngantuk. Akhirnya berangkat cuma bertiga, gue, om gue, dan anaknya om gue. Mau ngajak si Kautsar, ade gue yang paling kecil dan paling item, tapi dia pergi sama nyokap gue.

Di tengah jalan mampir ke indomaret pinggir jalan beli minuman dan snack, saran: berenang di Ocean Park jangan bawa makanan, coz bakalan terhenti di tempat pemeriksaan barang bawaan, cuma minuman yang boleh dibawa masuk. Wajar aja, di dalem ada beberapa food court yang udah tersedia. Dan jangan ditanya harganya, sepotong teriyaki plus nasi seharga Rp.18.000,-.

Sampe sana langsung beli tiket masuk, harga tiket Rp.40.000 untuk weekday, berhubung gue dateng hari minggu, tiket masuknya seharga Rp.70.000, sama dengan tiket perahu PP Muara Angke-Pulau Tidung (tetep masih  pengen ke pulau seribu). Setelah beli tiket, liat orang2 pada diperiksain barang bawaannya. Sempet nyusun strategi juga biar bisa lolos dari pemeriksaan, tapi gagal. Alhasil makanan gagal masuk.

Di dalam, langsung sewa loker, lokernya dibikin khusus untuk cabut kuncinya pake koin, harga perkoin Rp.10.000 untuk sekali pake, jadi loker cuma bisa dibuka satu kali. Luar biasa otak bisnis bos Ocean Park, salut. Tadinya cuma beli satu koin, tapi karena ga cukup satu loker dan lagi-lagi karena kebodohan gue, terpaksa  beli 3 koin = Rp.30.000.

Buat gue, kamera sangat penting untuk mengabadikan setiap moment, tapi berhubung berenang ga mungkin bawain kamera, ya sudahlah... Tapi buat pembaca ga perlu khawatir, disana banyak fotographer khusus, harga per-gambar ukuran 10R/kertas A4 Rp.25.000. Hasilnya memang ga mengecewakan. Tapi gue ga dapet soft copy-nya. Ada juga penyewaan ban, untuk yang single Rp.15.000 sedangkan yang doubble Rp.25.000, ban ini sangat menyenangkan untuk di kolam ombak(Pacifik Wave). Tapi jangan buru2 ngeluarin kocek buat ban. Coz dsana juga banyak ban tak bertuan yang ditinggalkan para pemiliknya, apalagi ketika menjelang siang dan sore. Di sana juga pembaca bisa mencoba Fliying Fox, gratis. Tapi ngantrinya dah kayak ngantri sembako. Dan gue males klo disuruh ngantri. Catatan lainnya, parkir di Ocean Park Rp.1000 dihitung per-jam.

Foto Seharga Rp.25.000 yang di jepret ulang dengan SE W810i

Dari segala biaya di atas, secara keseluruhan mengisi liburan di Ocean Park cukup bisa menghilangkan stres untuk sementara, ingat, UNTUK SEMENTARA. Jadi klo kalian yang punya stres tingkat akut, gue saranin lebih baik langsung konsultasikan di RS.Sumber Waras di Grogol.

O iya, memejamkan mata sambil tiduran di atas ban di kolam arus buat gue lumayan buat mendapatkan kedamaian jiwa, apalagi pohon2 disekitar cukup rindang. Inget, di atas ban, jangan dibawah ban, yang ada bisa beristirahat dalam damai beneran.

Moga aja catatan gue ini bisa jadi referensi buat pembaca mengisi liburan atau akhir pekan. Jangan takut keluar banyak biaya buat mendapatkan kebahagiaan.

Kesan2 : Hampir kelelep di kolam ombak, semua pakaian basah dari kolor, baju renang sepupu sampe celana dalam ketinggalan, lagi2 karena kebodohan gue, dan satu lagi yang pasti dan ga bisa dipungkiri sehabis berenang, tambah item.