Berlaku Bijak Setelah Membaca Dengan Mengirimkan Komentar

Jumat, 25 November 2011

Asal Usul ID Deniez Hitsmaker

Hitsmaker.

Sudah jelas susunan huruf itu berasal dari dua kata, Hits = hit/lagu dan Maker = pembuat. So, Hitsmaker berarti pembuat Martabak. Loh? Lalu, apa hubungan gue dengan kata Hitsmaker sehingga hampir disetiap akun selalu menggunakan Deniez Hitsmaker?

Baiklah, gue akan bongkar semuanya di sini.

Anda kenal Dewiq? The Hits Maker adalah album keempat dari penyanyi Dewiq yang dirilis pada tahun 2008 setelah ia mendapatkan penghargaan dari SCTV Music Awards 2008 untuk ketegori The Hits Maker (sumber: wikipedia.org). Secara jelas kata Hitsmaker yang selalu menempel di belakang nama gue bisa dibilang hasil contekan dari album tersebut. Tapi secara positif gue adalah salah satu penikmat beberapa karyanya yang dinyanyikan beberapa penyanyi papan atas Indonesia. 


Siapa Dewiq? The Hits Maker



Tetapi bukan karena itu aja, kata Hitsmaker muncul juga karena hobi lama gue yang enggak berkembang karena keterbatasan skill gue dengan alat musik, yaitu mengarang lirik lagu. Sangat jelas enggak berkembang karena gue pun banyak ngarangnya saat membuat lirik. Memang enggak berbakat. 


Alasan lain, ada beberapa temen gue yang bilang ID Deniez Hitsmaker itu keren. Itu sih sesuai sama orangnya. Haha :D


Seingat gue pertama kali pakai ID Deniez Hitsmaker adalah akun email yahoo gue, deniez_hitsmaker@yahoo.co.id. Kemudian menjadi ID jejaring sosial pertama yang gue mainkan, Friendster. Frienster sendiri pamornya sudah hancur semenjak kehadiran raksasa jejaring sosial Facebook. Tragis.


Dan inilah daftar situs yang gue menggunakan ID Deniez Hitsmaker di akunnya.


- Friendster.com
- Facebook.com
- Fb.co.id
- Yahoo Messenger
- Forumkami.net
- Linkedin.com
- Jobindo.com
- Dvers.com
- plus.google.com
- mbec.forump.net
- forumjualbeli.net
- ShoutMix.com
- Co.nr


Yah, segitu aja sih yang gue inget... Yang lainnya, LUPA :p
Please para mimin situs2 tersebut, ID gue jangan di banned yeee....



Please AAJI...

Adem ayem cuaca hari ini berbanding terbalik dengan suasana hati gue. Bagaimana mau tenang, sampai hari ini belum ada kejelasan tentang status gue di AAJI, praktis sudah 25 hari sejak gue mulai kerja dan mengajukan lisensi sebagai agen resmi asuransi jiwa di negeri ini. Jelas hal ini sangat mengganggu kinerja gue, masalah ini membuat hak gue belum bisa keluar, gue juga belum bisa mengajukan kartu nama yang penting dalam menawarkan produk kepada orang2 yang baru gue kenal. Gue berharap secepat mungkin bisa mengikuti ujian AAJI, jujur gue mulai down akibat kejadian ini..

What's Up???

Pagi-pagi udah ke kantor, harusnya hari Jum'at kayak gini gue enggak harus datang ke kantor karena memang kewajiban gue cuma datang hari Senin sampai Kamis aja. Berhubung gue harus mengurusi masalah dengan AAJI(Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia), terpaksa pagi ini gue datang ke kantor. 

Sebenarnya gue sebel banget sampai sekarang belum bisa ikut ujian AAJI, padahal itu sangat penting agar uang komisi gue bisa turun. Gue bingung sama regulasi dan administrasi di AAJI, padahal dengan sebenar-benarnya gue belum pernah sekalipun mengikuti ujian yang mereka selenggarakan. Lah wong ngerti asuransi aja baru belakangan ini. Gue enggak mau kerja keras gue sia-sia, minggu lalu gue berhasil mendapatkan satu nasabah. Namun karena masalah ini, hak gue bisa semakin lama tertahan. Please dong, jangan bikin susah gue...

Rabu, 23 November 2011

Ratapan Pemuda Lajang 21 Tahun

Waktu menunjukkan pukul sebelas malam, gue masih memikirkan deadline buat mendapatkan minimal satu case/nasabah minggu ini. Dari kemarin gue belum melakukan apapun, tidak seperti minggu lalu gue banyak habisin buat market survey di Puri Indah Mal, minggu ini gue agak lebih malas untuk beraktivitas. Bahkan hari ini gue enggak datang ke kantor untuk absen dan mengikuti Champions Club, hari ini aktivitas gue cuma bayar kreditan motor yang udah berumur satu tahun sekaligus mengurus pajak motor tersebut. Sisanya tiduran sambil online di depan laptop, seakan lupa bahwa ada harimau hitam dibelakang yang siap menerkam gue.

Tadi sore selepas magrib gue pergi beli mie dan roti di Alfa Midi dekat rumah, gue cukup lama berputar-putar di sekitar rak2 toko melihat-lihat beberapa produk yang ingin gue beli, seperti susu UHT, sekotak ice cream, nugget, capucinno, dan ingat farfum juga deodorant di rumah yang sudah hampir habis. Namun gue urungkan memasukkan barang2 itu ke daftar barang dagangan mengingat budget gue yang semakin menipis sedangkan nyokap baru pulang 2 minggu lagi. Gue harus sabar, apalagi saat itu gue belum beli makan malam buat ade2 gue. Sebenarnya gue udah enggak sabar nunggu nyokap pulang dari kerjaannya di Singapore, capek juga harus ngurusin ade disaat gue enggak punya pemasukan. 

Soal Champions Club, gue udah pasrah tapi juga enggak mau menyerah. Untuk pemula seperti gue, mendapatkan satu case dibulan pertama bukanlah hal yang mudah, apalagi bila harus setiap minggu. Gue memang enggak peduli dengan trip ke Hongkong atau Genting Island yang ditawarkan, gue cuma berusaha dan berharap memperoleh case sebanyak-banyaknya demi pemasukan gue sendiri. Yang pasti gue berusaha mewujudkan mimpi untuk memiliki rumah dalam kurun waktu 3 tahun kedepan. Gue sadar, untuk mewujudkannya gue enggak boleh berhenti bermimpi, bayang2 rumah harus ada dalam pikiran setiap saat. Setelah hal itu terwujud, gue enggak perlu lagi ragu untuk segera menikah...

Janganlah Melihat Orang Dari Penampilannya Saja, Tetapi...

Akhir2 ini gue sering tidur sebelum jam 10 malam, mungkin karena tingkat aktivitas yang bertambah setelah sekarang tiap pagi harus datang ke kantor baru. Dan kini jam tidur gue bakalan naik karena tadi abis mengisi pulsa modem untuk 3 hari. Online memang selalu bisa membuat gue lupa waktu.

Gue juga sempat kecewa beberapa hari yang lalu karena punggawa Garuda Muda harus gagal meraih mendali emas di Sea Games XXVI, yang lebih menyakitkan lagi, menusuk-nusuk hati, dan meremas jantung Indonesia cabang sepakbola kembali menerima kekalahan difinal oleh negara tetangga yang enggak pernah gue akui, MALAYBANGET. Benci benci benciiiiii....

Terakhir, gue mau bersabda buat teman2 pembaca, terutama yang baru berkecimpung di dunia asuransi bahwa "Janganlah melihat orang hanya dari penampilannya saja, tetapi lihatlah orang itu dari isi dompetnya. Sesungguhnya yang dompetnya berisi adalah orang2 yang cocok untuk diprospek. Semoga anda sekalian termasuk orang2 yang beruntung.." ^_____^


Jangan Prospek Orang Seperti Ini!!!

Contoh Penampilan Rapi Tapi Dompet Kosong



Prospeklah Orang Seperti Ini!!!
Contoh Penampilan Sederhana Tapi Dompetnya Sebesar Lemari

Bijaklah Terhadap Resiko Sakit Kritis dan Meninggal Dunia

Gue baru ngerasain beratnya jadi orang lapangan. Ya, pekerjaan baru sebagai Wealth Planner(perencana kekayaan) alias agen diperusahaan asuransi Panin Life merupakan pengalaman baru yang sangat berharga dalam perjalanan hidup gue.

 Walaupun Panin Group merupakan perusahaan lokal yang keuangannya sangat sehat, terbukti pada krisis moneter tahun 1998 merupakan satu dari empat perusahaan keuangan yang dapat bertahan dan tidak kolaps seperti perusahaan2 keuangan lainnya, namun dalam menawarkan tabungan asuransi sangatlah tidak mudah. Memang kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya asuransi masih sangat rendah, statistik menuliskan dari 200 juta lebih rakyat negeri ini, hanya 11% yang telah memiliki asuransi jiwa, itupun sebagian besar didapatkan sepaket dari tempat kerja. Padahal biasanya asuransi tersebut hanya berlaku selama masa kerja, dan apakah mereka akan selamanya bekerja di tempat itu? Ya, tidak bisa dipungkiri masyarakat negeri ini cenderung lebih menyayangi harta dibandingkan nyawa dan masa depan. Mereka rajin mengasuransikan rumah, kendaraan, usaha dan pabrik mereka dibandingkan jiwa mereka. Padahal resiko sakit keritis dan kematian selalu membayangi setiap diri manusia, apalagi ditambah tingkat polusi dan kecelakaan di kota2 besar. Coba pikirkan bila suatu ketika seseorang terkena sakit kritis dan dokter memvonis mereka untuk melakukan operasi dengan biaya 200 juta, yang bagi sebagian besar masyarakat kita uang segitu tidak bisa dibilang sedikit. Apa yang akan dilakukan orang tersebut bila belum mempersiapkan dana darurat sejak dini? Pakai modal usaha, menjual harta, atau pinjam dari teman dan saudara? bukankah hal2 tersebut malah menjadi masalah untuk orang tersebut?? Bahkan jika orang tersebut sampai meninggal dunia, tentu saja akan meninggalkan beban berat bagi keluarganya. Tentunya anda tidak menginginkan hal tersebut terjadi terhadap diri anda dan keluarga.

Nah untuk meminimalisir segala resiko tersebut, merupakan tugas gue untuk mempersiapkan tabungan masa depan bagi setiap warga Indonesia khususnya DKI Jakarta agar masa depan mereka terang benderang. Cukup dengan menabung mau bulanan, triwulanan, 6 bulanan, atau tahunan dengan minimal 300 ribu(untuk bulanan) sudah bisa menabung di Panin Life. Tinggal pilih aja mau ambil perlindungan kesehatan, pendidikan,  sejahtera, atau keluarga. Bahkan disyariah Panin juga memiliki produk untuk umroh. Setiap produk yang diambil sudah satu paket dengan perlindungan sakit kritis dan santunan meninggal dunia. Perlu diketahui Panin Life memiliki produk Smart Crisis Cover, yaitu melindungi nasabah dari penyakit kritis sejak tahap awal. Bagus kan... Yang jelas Panin Life telah menyiapkan dana besar bagi tiap nasabahnya dari resiko2 tersebut. Bukankah selayaknya kita telah mempersiapkan segala resiko2 tersebut sejak dini? 

Kalau pembaca berminat, gue siap untuk membantu anda sekalian 25 jam sehari dan 8 hari seminggu untuk mempersiapkan proteksi bagi masa depan anda dan keluarga anda. Langsung aja hubungi gue, Denish di 085711415981 atau datang langsung ke Panin Life cabang Tanah Abang (depan hotel Millenium)*. 

MARI SADAR BERANSURANSI



*Jam Kerja

Jumat, 11 November 2011

11-11-11 Jakarta Luar Biasa Panasnya..

Hari ini luar biasa banget. Dari jam 9 pagi sampe jam setengah 5 sore gue berkeliling Jakarta Barat, Pusat, Selatan dan sekitaran Ciledug mengantar temen gue Espe mencari alamat, yang pasti bukan alamat palsu seperti yang dialami Ayu Ting Ting. Espe mencari alamat beberapa kantor untuk mengantar lembar survey dari UMB Career Center. Dan gue adalah laskar jalanan Jakarta yang ditunjuk untuk menemaninya seharian. Like a guide.

Dari rumah gue mengenakan kemeja putih lengan panjang bergaris hitam, sepatu pantofel, dan jaket tebal biru yang gue pesan via online di J-Fleece. Ya, gue memang terlihat semakin keren dengan jaket tersebut. Bersama Jupiter Z biru gue menuju kampus UMB menjemput Espe. Berikut my journey with Espe in Friday hot...


Tempat 1 - Kelurahan Meruya Utara

Lokasinya enggak jauh dari UMB, jadi enggak susah bagi kami menemukannya, cuma dua kali nanya aja. Hehe.. Di depan kelurahan terdapat gubuk penjual nasi uduk, kebetulan gue belum sempat sarapan, dan udah lama juga enggak makan nasi uduk. Tapi sungguh sial, enggak ada sisa barang setengah piring buat gue, mungkin lagi enggak berjodoh sama nasi uduk si ibu seberang kelurahan. Apa boleh buat, kami pun meneruskan perjalanan ke lokasi selanjutnya...

Tempat 2 - Panin Life Cabang Tanah Abang

Sebelum meneruskan perjalanan, kami mampir dulu ke kantor baru gue di Tanah Abang. Kebetulan di sana lagi ada perayaan ulang tahun yang pertama grup kerja gue, Strong Tower. Niatnya biar bisa mencicipi sedikit kue atau roti atau nasi atau apa aja deh buat mengganjal perut yang kosong. Alhasil cuma dapet Aqua gelas, apesss. Si Espe juga mendapat kesempatan untuk mendengar sedikit cerita dan tawaran untuk bekerja di Panin Life. Yah, walaupun enggak tertarik bergabung, dia mendapat gambaran tentang asuransi dan diharapkan segera memiliki polis dan gue jadi agennya. Hehe...

Tempat 3 - Wisma Artha Graha Sudirman

Di lokasi elit dengan gedung2 pencakar langit menjulang tinggi ini kami seperti berolahraga disiang bolong(dijahit biar ga bolong siangnya :p). Udah nanya2, dua kali berputar-putar mencari tempat parkir sangat luar biasa susahnya. Susah bukan mencari tempat parkirnya, tetapi akses dari tempat parkir ke Wisma AG jaraknya kira2 sekitar satu kilometer. Memang di sana tiap gedung tidak menyediakan tempat parkir bagi karyawan maupun tamu( narasumber: security botak lantai 5 Wisma AG). Terik matahari menjadi musuh kami hari ini..

Tempat 4 - Masjid Al-Kautsar Komplek Polda Sudirman

Selanjutnya kami menuju Masjid Al-Kautsar di komplek polda sekitar 100 meter dari Wisma AG melalui pintu kecil yang dijaga seorang petugas polisi untuk melaksanakan shalat Jum'at berjamaah. Rasanya segar setelah berwudhu dan shalat, pikiran pun kembali fresh. Kemudian kami menuju parkir polda mencari makan siang.  Ya, gue memang sering bolak-balik ke polda, jadi lumayan tau tempat2 favorit buat makan siang. Semua ada di sana, dari penjaja makanan, oknum polisi, para wajib pajak, calo sampai pengunjung seperti kami. Soto ayam plus nasi jadi menu pilihan kami siang itu.

Selesai makan kami menuju parkiran untuk menuju lokasi selanjutnya. Lagi2 sial, pintu kecil yang tadi kami lewati sudah dikunci oleh petugas polisi yang menjaganya. Alhasil kita harus berjalan kaki super jauh untuk sampai ke tempat parkir yang dituju, mungkin sekitar 2-3 KM dengan terik matahari yang menyengat. Padahal banyak tukang ojek, tapi you know lah... Huhu...

On The Way Menuju Lokasi Selanjutnya....


Keluar dari komplek elit atau distrik perkantoran tersebut, kami melanjutkan perjalanan menuju kemayoran. Keluar dari pintu yang salah, kami harus memutar balik menuju arah bundaran HI. Menyebalkan harus terjebak macet ditambah nyasar ke Blok M. Macet yang luar biasa ditambah kepulan asap kendaraan plus panasnya terik matahari bikin tubuh bermandikan keringat. "Saya kapok tinggal di Jakarta", keluh gue dalam hati. Dari blok M balik lagi ke Jalan Jendral Sudirman, lurus terus lewat bundaran HI, terus lurus sampe Harmoni belok kanan arah Pasar Baru(Passer Baroe), lampu merah lurus terus sampe deh di Kemayoran. Hore Hore Hore....!!! (meleleh sampai jempol kaki).

Tempat 5 - Kebayoran Pharma Kemayoran

Inilah tujuan terakhir Gue dan Espe hari ini di Kota Jakarta, enggak banyak cerita ditempat ini. Karena memang gampang mencarinya, setelah menemukan nama jalan gue cukup pelan2 bawa motor, sedangkan si Espe menghitung satu2 nomor bangunan. Sampai ketemu juga lokasi yang dituju, untung nomor bangunan di sana enggak diacak seperti di RT 10 kampung gue, bisa2 nyasar sampe ancol... Huee..

Tempat 6 - Dealer Motor Honda Depan Medika Lestari Ciledug

Kesan2 ditempat ini : Panas nongkrong di pinggir jalan nungguin Espe. huuaaa..


Balik ke kampus UMB and misi selesai... Capekkk euuyyy...
Kembali berfikir untuk refreshing, hmmm...

Jumat, 04 November 2011

Mimpi Aneh

Beberapa hari terakhir ini gue dapet mimpi aneh bin ganjil. Seinget gue, mimpi itu terjadi dua kali dan sempat mengganggu pikiran, dari pas bangun tidur, pas mandi, pas boker, pas makan, sampe2 makan sambil boker. Hueheehee..

Ya, dua kali gue dapet mimpi GIGI GUE TANGGAL*). Mimpi yang pertama gigi taring kiri gue yang tanggal, memang taring kiri gue masih gigi susu alias belum pernah tanggal dan berganti dengan gigi permanen. Padahal gigi taring yang sebelah kanan udah lama banget berenkarnasi jadi gigi permanen. Gue pun jadi parno sendiri kalo mikirin gigi yang satu ini.

Dan mimpi gue yang kedua lebih horor lagi, masa salah satu gigi depan(central incisor) gue yang tanggal. Padahal gigi itu kan udah pernah tanggal sebelum berganti dengan primary teeth. Mulut gue jadi seperti ada jendela mirip pelawak Ohang. Serem.

Gue berharap itu hanya sekedar mimpi dan bukan pertanda buruk, gue gak mau temen2 menyapa gue Denish si Opong Seksi. Plizzz dehhh,,, NgGAkk BuAanNgGeEEddHHh... Gue gak sanggup membayangkannya..


*) copot, lepas.


TIDAAAAKKKKKK.....

Kamis, 03 November 2011

Galau Dimalam Jum'at


Lelah tiap hari harus berjibaku dengan kemacetan kota Jakarta. Buat orang2 sukses mungkin baginya kota ini seperti surga, tapi buat gue, Jakarta adalah neraka. Yoi.

Jum'at sampe minggu ga ada acara berangkat ngantor di Tanah Abang. Gue istirahatkan tubuh gue sejenak sambil menikmati wangi hujan yang telah lama tidak turun di kota ini.

Sampai akhirnya gue terdiam, termenung, terperanjat, terkaget-kaget, terguling-guling, terbelek-belek, ketika gue googling "Harga Galaxy Mini November 2011", yang sempet gue liat harganya udah 1,3 jutaan, sekarang dah naik lagi di atas 1,5 juta. Hujan pun turun kian deras bersama kegalauan dimalam Jum'at ini.........................................