Berlaku Bijak Setelah Membaca Dengan Mengirimkan Komentar

Selasa, 26 Juli 2011

Balada Musisi Amatir

Ada hal menarik dan mengesankan terutama buat gue di hari terakhir English Event MBEC 2011, meskipun gagal dapet trophy, gue diminta tampil oleh panitia acara buat bawain sebuah lagu di panggung. Akan tetapi, dengan suara gue yang pas-pasan, yang ada gue cuma akan bikin malu diri gue sendiri. Akhirnya ada temen gue yang mau nyanyi, gue tinggal ngiringin gitar secara akustikan.


Sebagai pengisi acara dadakan, gue cuma punya waktu kurang dari dua jam buat latihan, ngumpulin keberanian dan memantapkan mental, secara ini adalah pertama kalinya gue manggung didepan ribuan penonton (?) yang memadati ruang aula Universitas Mercu Buana. Detik-detik terakhir sebelum manggung, gue harus nenangin diri dengan menghirup udara dalam2, betapa tegangnya diri gue buat penampilan yang cuma beberapa menit.

Akhirnya waktu yang tidak ditunggu-tunggu datang juga. Modal awal gue harus PeDe, sempet panik juga ga ada yang ngurusin standing mic buat penampilan akustik gue. Saat-saat yang paling mencekam adalah ketika menatap wajah penonton yang mungkin melihat tampang gue mirip personil boyband yang bakalan nyanyiin lagu-lagu melow nan alay. Tapi lagu Your Guardian Angel milik The Redjumsuit Aparatus yang gue bawain menjawab keraguan publik bahwa tampang alay bukan berarti selera musik gue juga alay. Teriakan-teriakan yang hadir dari temen2 gue sendiri makin menyemangati gue. Meskipun aksi panggung santai, gue nyoba tebar senyuman biar ga garing.

Akhirnya lagu pun selesai dinyanyikan, tapi gue bangga, untuk pertama kalinya gue ada di atas panggung buat menghibur panitia, partisipan, dan orang-orang yang ada di ruangan tersebut. Ga seperti tahun lalu yang cuma megangin kabel. Haha.



Dan inilah foto-foto manggung gue, akhirnya dapet juga. Thanks buat yang udah ngetag-in di facebook gue... ^_^

Duet Maut

Sangat Amatir.. haha..

Senin, 25 Juli 2011

English Event 2011 dan Virus Galau

Setelah sekian lama, akhirnya update juga nih blog. Maafkan blogger yang hina ini yah. Akhir-akhir ini lagi kena virus galau.exe sampe2 Karpersky ga bisa mendeteksi virus yang merajarela dikalangan remaja saat ini. Hehe.

terinveksi galau.exe

Sebenernya beberapa hari yang lalu gue lagi berpartisipasi di acara English Event MBEC 2011 sebagai peserta scrabble, itung2 pengalaman gue harus menghadapi master2 scrabble dari Lampung dan Jakarta juga para scrabble player dari senior high  school se-Jakarta dan Tangerang. Perjuangan sebagai newbie dikompetisi luar kampus, sebagai perwakilan tuan rumah, gue harus puas berakhir diokto-final. Lawan gue disitu pasangan dari BNEC yang menjadi runner up pada ajang tersebut. Tapi gue cukup puas ga kena bantai para master, seenggaknya marginnya cukup tipis2 aja (di bawah 100). Haha.

Buat perwakilan senior high school yang gugur di medan pertempuran lebih enak lagi, masih bisa memperebutkan juara novice, jadi mereka di adu lagi untuk memperebutkan posisi satu dan dua di novice. Ga sepertii gue yang harus gigit jari gugur di tengah jalan. Huhu.

Pertandingan yang berlangsung selama 2 hari akhirnya selesai juga, yang duduk sebagai juara diraih oleh pasangan dari Unila, runner up dari BNEC B, dan posisi ketiga ditempati BNEC A. Sedangkan untuk sesi Novice posisi pertama diraih oleh SMAN 96 A Jakarta, dan runner up ditempati SMAN 96 B Jakarta.

Peserta SMAN 96 Jakarta

Sebagai tim yang kalah, gue cuma bisa menikmati produk dari sponsor berupa satu buah SOYJOY rasa mangga dan minum ABC Mocca sepuas-puasnya GRATIS (ga boleh menyia-nyiakan hal-hal yang GRATIS). Hoho.

Yah, English Event MBEC  2011 telah berakhir, menyisakan kebahagiaan, rasa puas dan bangga bagi para pemenang dan panitia, juga menghadirkan rasa galau bagi yang belum beruntung. Tapi masih ada English Event tahun depan, masih banyak waktu untuk mempersiapkan diri untuk lebih baik lagi, berusaha agar tahun depan bisa jadi yang beruntung membawa pulang trophy kebanggaan.


Thank you for all participants and see you next year!!! ^_^

Panitia EE 2011 bersama Scrabble Players Lampung

Mari Gabung ke Facebook Indonesia Scrabble Club  : http://www.facebook.com/groups/318426386016

Minggu, 17 Juli 2011

Sebidang Tanah Di Pinggir Kota

Sorak-sorai penonton terdengar meriah sore itu, terpampang wajah-wajah bahagia maupun tertunduk layu dari mereka. Ya, wajah bahagia itu terpancar dari para pemain serta warga pendukung RT.10 yang sore itu berhasil merebut juara kompetisi antar Rukun Tetangga RW.03 mengalahkan tim dari RT.05 melalui babak adu penalti.

Tim RT.10/003
Penyerahan Piala Peru Cup

Sore itu, lapangan Peru (Petir Utama), seperti itu warga Petir Utama Cipondoh menyebut sebidang tanah lapang yang kedua sisinya berdiri dengan kokoh dua buah tiang gawang yang terbuat dari besi dengan cat putih dan terlihat coretan serta karat dibeberapa titik, dengan jaring-jaring yang menutupi bagian dalam sisinya. Lapangan yang pernah menjadi saksi dari kompetisi-kompetisi antar kampung, bahkan beberapa pemain bintang pernah merumput di lapangan tsb. Setiap harinya, lapangan itu digunakan para remaja dan orang-orang paruh baya bermain sepak bola. Disekitarnya terlihat orang tua sedang mengajak bermain anak-anaknya sembari menikmati hembusan angin sore dan sinar matahari yang tampak kemerahan sampai kemudian tenggelam berganti malam. Berdiri juga sebuah gubuk tempat si Nyai berjualan gorengan dan es teh manis, tempat istirahat setelah lelah bermain sepak bola sambil membicarakan topik-topik hangat yang sedang ramai dibicarakan orang.

Yang Penting Ikut Pegang Piala


Pagi Hari Di Perkebunan Sayur


Ya, sore itu merupakan hari terakhir berlangsungnya kompetisi sepak bola di lapangan yang telah mengukir banyak cerita bagi setiap orang yang sering berolahraga dan melakukan aktivitas lainnya di tanah tsb. Ketika datang perusahaan properti raksasa di Indonesia membeli hektaran tanah yang juga termasuk lapangan Peru dan membangun pemukiman serta tempat-tempat dengan fasilitas mewah di dalamnya. Lapangan itu kini tak terlihat lagi, tiang gawang kokoh itu pun telah dicabut. Berganti dengan beberapa bangunan rumah yang telah selesai pembangunannya menyusul bangunan-bangunan lain yang akan segera mengubah tanah itu menjadi daerah elit dipinggiran kota Jakarta.

Rencana Pembangunan Komplek Mewah

Entah apakah natinya masih ada tempat bagi warga kecil pinggiran kota menikmati sejuknya pagi hari dan angin sore, anak-anak kecil berlari menggiring bola dengan riangnya, orang tua membawa anaknya bermain sambil melihat hamparan luas kebun sayuran? Apakah masih ada tempat bagi anak dan cucu mereka mengenal tempat dan kebudayaan orang tuanya? Bagaimana negara ini akan mendapatkan bibit-bibit pesepak bola dan olahraga lainnya, jika tempat mereka berlatih satu persatu disulap jadi lumbung uang bagi segelintir orang yang hanya memikirkan isi perutnya sendiri?

Hal ini menjadi sebuah dilema, ketika masyarakat kecil menjadi mayoritas yang tak memiliki banyak kesempatan layaknya orang-orang besar di negeri yang kaya ini. Kini kembali bagaimana cara kita menyikapinya.

Sabtu, 16 Juli 2011

Saldo: 0,-

Dompet Kosong
Akhir-akhir ini merupakan hari-hari yang berat buat gue. Sebenernya ga pantes diceritakan juga, tapi gue pengen pembaca tidak merasakan hal yang sama dengan gue. Amit-amit. Ya, semenjak meninggalkan pekerjaan sebulan yang lalu, tidak ada lagi pemasukan yang mengalir ke kas gue, dan bodohnya gue pun tetap melakukan pengeluaran yang tak terkontrol. Alhasil, dampak dari belanja jor-joran gue selama masa-masa pengangguran mengakibatkan kas gue makin tipis dan akhirnya habis. Saldo tinggal Rp.9000,- itupun di ATM (andaikan ada mesin ATM berisi pecahan seribuan).
 Kapan krisis finansial ini akan berakhir? Kalau udah kayak gini, mood dah kayak resleting yang naik-turun. Kontrol emosi jadi nggak stabil, ditambah cuaca panas kota Jakarta, semuanya terasa berat. Konsep-konsep di kepala belum juga terealisasi. Hadeehhh. Pengen teriak rasanya. Mau minta kucuran dana dari ortu, rasanya malu banget. Sepertinya perlu dibentuk LSM untuk menampung amal bagi duafa seperti gue. Ngarep. Dalam waktu dekat banyak event dan kegiatan yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sekarang yang ada di kepala timbul sebuah pertanyaan, "apa yang bisa gue jual???" Seperti menerima bisikan gaib, mata tertuju pada handphone kesayangan gue, "Ya, ini bisa jadi duit". Tapi siapa yang mau bayarin handphone tua yang sudah ketinggalan jaman, dengan tombol kamera yang kerasnya menguji kesabaran. Apalagi handphone ini udah nemenin gue dari kelas 3 SMA, yang setia nemenin gue kemanapun, temen tidur gue, tempat gue menyimpan file-file penting gue, sebagai pemutar musik disaat gue bete, yang membantu gue mengenal facebook sampai menjadi alat contekan gue di kelas. Rasanya berat banget buat ngejualnya. Miris. Nggak, sebisa mungkin nggak akan gue jual benda keramat itu. Handphone gue pantas mendapatkan tempat yang layak untuk menikmati masa tuanya.

Handphone Tuaku
Sekarang kembali lagi ke pertanyaan, kapan krisis finansial ini akan berakhir? Haruskah waktu yang menjawabnya? Kenapa selalu waktu yang diberikan pertanyaan-pertanyaan bodoh seperti itu. Kenapa bukan gue sendiri yang nemuin jawabannya? Ya ya ya, harus segera ada solusi dari masalah ini. Gue masih ngebayangin mengendarai Ford merah yang gue liat di mal seminggu yang lalu.
Ford Merah
 Masa cuma mimpi? Yang gue tau, sukses berawal dari mimpi. Sekarang bagaimana caranya tuk mewujudkan mimpi-mimpi itu. Bagaimana?

Minggu, 10 Juli 2011

Ghost Car, Mobil Unik yang Tembus Pandang

Mobil yang dijuluki 'Ghost Car', adalah Pontiac Deluxe six, karena mobil ini seluruh body-nya ditutupi oleh bahan kaca. 

Dibuat pada tahun 1939 oleh General Motors dan perusahaan kimia Rohm dan Haas dengan biaya $ 25.000 dan menjadi mobil transparan pertama, yang dibuat di Amerika.

Mobil tersebut satu-satunya yang terbuat dari bahan kaca dan akan segera dilelang. Diperkirakan akan terjual seharga $ 500.000. Berikut  ini beberapa fotonya.











Sumber :
niponk.blogspot.com

Senin, 04 Juli 2011

MBEC Bersama Anak-Anak Panti

Ini adalah salah satu kegiatan MBEC's Lovers (sebutan bagi keluarga MBEC) di luar kampus. Social Awareness Program, yaitu kegiatan sosial yang pertama kali dilakukan MBEC dan diharapkan bisa rutin dilakukan setiap tahun. Kegiatan yang dilakukan adalah berbagi sebagian rezeki dan memperkenalkan serta memberikan materi bahasa Inggris kepada anak-anak panti asuhan.

Kebersamaan MBEC's Lovers Dengan Anak-anak Panti Asuhan


Tahun ini MBEC satu kali dalam seminggu (hari minggu) mengisi materi di Yayasan Amal Sholeh Sejahtera di Meruya selama 4 minggu. Menyenangkan bisa berkumpul dan berbagi dengan anak-anak di sana. Minggu pertama terlihat anak-anak masih terkesan malu-malu dalam berinteraksi dengan kakak-kakak dari MBEC. Namun pada minggu-minggu selanjutnya hubungan mereka dengan kami semakin dekat. Bahkan pada minggu terakhir terlihat kesedihan di wajah mereka dan MBEC's Lovers, tanpa terasa waktu 4 minggu terasa begitu cepat, hubungan yang baru terjalin harus kembali terpisah ketika kewajiban kami telah sukses diselesaikan. Namun bagaimanapun, ini merupakan sebuah lembar cerita yang takkan pernah terlupakan dari hati MBEC's Lovers, dan berharap kami masih punya kesempatan berada di tengah-tengah kalian pada kesempatan yang akan datang. U'll Always in Our Hearts....

Kakak Yang Selalu Datang Terlambat :D


Dedicated for the childs in Yayasan Amal Sholeh Sejahtera Meruya.

Minggu, 03 Juli 2011

Inilah Rumah Pohon Terbesar Di Dunia

Seorang penduduk di Crossville, TN (US) bernama Horace Burgess memiliki rumah pohon terbesar di dunia. tingginya mencapai 97 meter menjulang ke langit, yang ditunjang dengan pohon oak putih, dengan tinggi 80-kaki dan diameter 12 kaki. 



Enam pohon lain tumbuh seperti menjadi menara benteng. Rumah megah ini memiliki 80 kamar dan 20 beranda, menghadap celah dan tangga. Dibangun dari kayu bekas, bangunan ini berdiri di daerah pedesaan, namun telah menarik perhatian banyak orang dari seluruh negeri.

Dia menceritakan kisahnya, pada tahun 1993, Horace Burgess sedang berdoa ketika Tuhan mengatakan kepadanya, "Jika kamu membangun sebuah rumah pohon, aku akan melihat bahwa kamu tidak pernah kehabisan bahan." 

Dirinya menjadi seorang tukang kayu dadakan yang belajar otodidak dan juga arsitek untuk landskap. Walaupun ia telah menghabiskan segala waktu dan biaya untuk membangun rumah impiannya tersebut, namun dirinya tidak pernah merasa bahwa pekerjaannya telah sempurna.

Selama empat belas tahun, Burgess telah menambah rumah pohonnya dengan menggunakan potongan kayu daur ulang dari garasi, dan gudang.

Rumah pohon ini memiliki 10 lantai, rata-rata sembilan sampai 11 meter tingginya dan luas antara 8.000 sampai 10.000 kaki persegi. Dan di atasnya ada sebuah menara lonceng seberat 5.700 pounds dilengkapi dengan 10 botol oksigen asetilena isi ulang sebagai lonceng.

Sekitar 400 sampai 500 orang berkunjung selama seminggu, kebanyakan dari mereka dari luar negara dan kebanyakan dari mereka mendengar rumah istimewa ini dari mulut ke mulut.

Rumah pohon Horace Burgess akan segera masuk ke dalam buku Guinness book of records, tapi sebelum itu Burgess harus menyediakan pengukuran dari setiap inci rumah pohonnya, sebuah tugas yang berat namun ia yakin akan bisa menyelesaikannya dengan bantuan dari teman-temannya yang secara sukarela meluangkan waktunya. 

Burgess juga telah bersumpah untuk akan terus memperbaiki setiap struktur yang rapuh karena dia tidak ingin kehilangan predikat sebagai pemilik rumah pohon terbesar di dunia.
























Sumber :
danish56.blogspot.com

Sabtu, 02 Juli 2011

Happy Aniversary 3th Month With Doi

Tanggal 30 juni 2011 kemarin, ga terasa gue ma Doi dah jalanin hubungan selama 3 bulan. Meskipun masih seumur jagung yang belum bisa dipetik dari pohonnya, gue berharap kedepannya pohon jagung ini bisa tumbuh dengan subur dan bisa bertahan menghadapi serangan hama-hama pengganggu. Amin.

(Ini bukan catatan tentang budidaya jagung loh..)